Boleh aku mengucap kata rindu ini untukmu? Rindu yang sudah
sejak lama ingin ku ungkapkan. Rindu yang mungkin sudah di tahan.
Rindu sejak kita tak pernah berbagi cerita. Dan bahkan rindu pada
tawa ringanmu setiapkali kamu menyapaku dengan panggilan yang
berubah-ubah setiap harinya.
Aku Rindu Kamu!
Susunan kata ini pernah sulit ku ucapkan ketika aku dulu masih
menyusun kata cinta untukmu. Ketika hatiku ini masih dipenuhi
oleh namamu dan ketika bayangmupun selalu hadir dalam lelap
tidurku.
Hingga akhirnya kamu sendiri yang menghapus semuanya. Kamu
menghapusnya ketika aku belum selesai menyusun untaian kata
cinta itu untukmu. Bahkan sebelum kita mencoba merangkai kata
itu bersama.
Aku akui tak semudah itu aku menghapus semuanya. Mungkin
lebih tepatnya tak semudah kamu yang menghapuskanku. Dan tak
semudah itu pula aku mendefinisikan arti kata rindu ini.
Kemudian datang dia, yang perlahan mengajarkanku menyusun
kembali kata cinta itu. Ternyata lisanku bahkan hatikupun tak
dapat menolaknya. Dia tak hanya membantuku menyusun kata itu
saja, tapi iapun membantuku mendefinisikan kembali kata rindu ini.
Satu kata dengan arti yang berbeda saat kuucapkan untukmu dan untuknya.
Sekarang setelah aku dapat mendefinisikan rindu ini maka akan